Jumat, 21 Februari 2014

KNALPOT CREAM-PIE STAINLESS

Knalpot yg sering tenar di jagat hiburan di dunia balap indonesia .
Untuk penggemar Drag Bike yg suka memodifikasi Suzuki Satria Fu, jangan pernah ketinggalan untuk mencoba knalpot yg sering bikin gembar-gembor waktu di event di kelas 200cc, untuk performa pun berani di adu kawaaan :))
Ini penampakan video knalpot stainless Cream-pie yg ada di motor Suzuki Satria Fu milik MBKW2 Jogjakarta feat CREAM-PIE racing muffler :)



Via ManiakRacing - andyrahman

Video bagi penggemar Knalpot stainless CREAMPIE

ini penampakan video mengenai Knalpot Cream-Pie Stainless yg terpasang di motor bebek 4T milik MBKW2 Jogjakarta sob .....

motor tersebut selalu turun di Drag Bike kelas 130cc TU .

via ManiakRacing - andyrahman

Rabu, 05 Februari 2014

Stainless dari Cream-Pie


 

 

 

Drag Bike 2013 Jelang Klaten; Knalpot Stainless dan CDI Thailand, Ninja Tune Up!


ManiakMotor - Sport 2-Tak Tune-Up 155 cc kembali ‘dihidupkan’ dengan munculnya Ninja-Ninja Tune-Up gress. Itu terpantau jelang gelaran Arianti Dewi Drag Bike (ADDB) seri 1 di sirkuit Gantiwarno, Klaten (29/12) Minggu ini.
Ninja milik tim Pardeke 111 CRJ asal Makassar misalnya, minggu lalu saat event Solo dengan joki Rully PM (Gombong) dan Dwi Batank (Semarang)  mampu podium kedua dan ketiga. Catatannya pun luamayan dengan 7.382 detik dan 7.389 detik. Meski beberapa jagoan absen di Solo seperti OP 27 dan TRD TDC Mc Racing, tapi sebagai pendatang baru lumayan menjanjikan, macam janji surga-lah. Ayo, kejar tuh surganya-bro, kuat beramal, hehe.

Leher knalpot stainless
Kusmianto alias C-Plex selaku juru koreknya menyebut salah satu kunciannya, adalah gembok, huss... Itu dia knalpot Creampie berbahan stainless. Hal serupa juga dilakukan Nugroho alias Potter pada Ninja OTD yang langganan podium itu.
Termasuk di Solo lalu, VP Mboted yang melaju pada 7.349 detik tercepat di kelas itu dan jadi best time di Solo. “Kali pertama dipakai, tenaga awalnya lebih kuat. Settingan karbunya juga mudah,” kompak C-Plex dan Potter pada knalpot yang di banderol Rp 1,5 juta itu.
Khusus event Klaten ini, keduanya kembali akan bertemu Ninja OP27 koreakan Aan dan TRD TDC MC Racing lewat AB Bendol. Bahkan, pasukan OP27 selain menghadirkan Ninja Tune Up yang konsisten di 7,0 detik, juga lagi membangun Ninja lagi. Yang ini lagi kejar tayang buat Klaten besok.
“Mudah-mudah bisa rampung, rangka terutama. Kalo spek mesin semua data sudah ada,” ungkap Aan yang dibalas Bendol kolo dirinya lagi riset CDI baru untuk ikut di Klaten yang menggandeng Gadhuro Sport Club itu. Mereka tertantang oleh portal ini agar bisa dapat 7 detik bersih.

http://maniakmotor.com

Berita Tentang Knalpot KDX


 

 

Drag Bike 2014 Boyolali; Lintasan Basah Ninja Tune-Up Hendra 7.496 Detik, Pakai Knalpot KDX

Created on Monday, 20 January 2014 19:47


ManiakMotor - Ninja Tune-Up 150 milik OP27 Jogja muncul dengan knalpot KDX ukuran gede tapi pendek.  Diyakini Andoex alias Aan sebagai juru koreknya, KDX ini bisa mengajak tenaga dapat peak sejak gasingan tengah. Aan tak sebut  spesifik dimensi saluran gas buang tadi. Baginya, itu urusan si ahli knalpot KDX soal hitungan dimeter leher, volume tabung dan dimater silincer.  Atau reporternya malas bertanya, hehe.  
Desain knalpotnya  menyesuaikan karakter power yang ditentukan dari hitungan tinggi lubang buang 28,5 mm. Lebar lubang bungnya 39, 5 mm model lonjong.  Hasilnya, dua Ninja Tune-up OP 27 digeber Hendra Kecil (Magelang) dan Taufik Omponk (Jogja) menguasai podium Sport 2-Tak 155 cc Tune-up. Kelas ini paling bergengsi di Arianti Dewi, SH, MH Drag Bike 201 Meter Series, 19 Januari, Ahad kemarin.
Bisa ditebak, ‘spek’ pipa knalpot bisa mengolah  turbelensi gas buang dengan padat dan teratur. Makanya tenaganya mudah diatur joki. You tahu sendirilah, pada mesin 2 tak peran knalpot bisa mencapai 40 persen, lho. Tapi, ya ada tapinya, desain ikut menentukan karakter teratur dan padatnya gas buang dalam bersirkulasi. Nah itu lebihnya PDK, merek ngetop buat Ninja. 
Faktanya, keduanya dalam lintasan basah bisa menyalurkan tenaga dengan baik pada roda. Joki ndak perlu kaget dapat tenaga mendadak yang membuat roda spin. Memang keduanya mencetak 7.496 detik (Hendra) dan 7.519 detik (Taufiq), itu bukan best time dari semua kelas, lantaran kondisi lintasan basah tadi. 
Eit, ternyata Ninja yang digas Omponk tadi benar-benar baru dari OP 27. “Ini Ninja yang kami janjikan beberapa waktu lalu. Selain knalpot, perubahan lain pada pemaksimalkan kapasitas silinder hingga 155 cc dengan naik stroke 1 mm lewat big end. Ingat ya, stroke standar Ninja 149 cc,” sebut Aan lagi.
Bicara persaingan, duel klasik pengusa Ninja Tune-up untuk kali ini kembali belum bisa ditakar. Apalagi kalo bukan faktor hujan tadi, makanya target 7,1 detik  susah digapai. Fandi Pendol yang start di awal sempat tak tergoyahkan dengan 7.580 detik, pun begitu saat Dwi Batank dengan Ninja tune up terbaru.

http://maniakmotor.com